Entah kenapa aku jadi terobsesi dengan kehidupan sejarah jaman Majapahit dan Mataram Hindu-Budha di Jawa. Dan aku merunut sejarah hubungan Mataram lama dan Majapahit ke negara tetangga termasuk sampai ke Siam, Champa, Sukhothai dan Khmer.
Serasa aku punya link ke masa lalu gitu. Akhirnya aku beruntung banget bisa kerja di Bangkok. Jadi aku manfaatkan hari-hariku di Bangkok untuk lebih mengenal sejarah dan budaya orang-orang Siam dan Champa. Bangkok adalah hub untuk ke semua negara di kawasan Indochina. Tentu saja aku terus-terusan kepingin ke Kamboja untuk melihat denga dekat sisa-sisa peninggalan kerajaan Khmer: Angkor Wat. Beruntung sekali hari kerjaku bisa aku negosiasikan dengan bosku, sehingga aku bisa liburan ke kamboja selama 6 hari, tiket pesawat, visa taxi dan hotel semalam dibayari oleh perusahaan. Mantab!
Indonesia dan kamboja sebenarnya sudah memiliki perjanjian bebas visa yang ditandatangani bulan oktober 2010 lalu oleh kedua mentri luar negri Indonesia dan kamboja, tapi pas aku kesana 17 Desember 2010 lalu, aku masih harus ngurus visa on arival di bandara Phnom Penh atau Bandar Udara Internasional Pochentong, sebesar 20 USD.
Kamboja emang negara yang aneh, miskin dan bedebu. Mata uang negara ini adalah Riel atau KHR. I USD sekitar 4200 Riel, anggap aja Rp.10.000 itu sama KHR 5.000. Namun kebanyakan uang Dolar amerika lah yang digunakan sedangkan mata uang Riel hanya untuk uang kembalian recehan dolar. Dimana-mana terutama hotel dan restoran, dipasang bendera dari negara-negara yang jadi segment mereka untuk menarik perhatian dan promosi. Selain itu banyak gedung-gedung yang dibangun atas bantuan negara lain.
Pesawat yang murah untuk ke kamboja adalah Airasia. Namun tidak ada yang dari Indonesia, kita harus ke Bangkok dulu atau ke Kuala lumpur untuk terbang ke Phnom Penh. Aku dapat tiket PP Bangkok-Phnom Penh sekitar 1.4 juta an. Perjalan udara kira-kira ditempuh selama 50 menit. Banyak sekali turis yang mengunjungi kamboja untuk melihat Angkor Wat yang gak kalah terkenalnya dengan candi Borobudur, Phuket, Pataya atau Bali sekalipun. Jutaan tourist ikut memberikan pemasukan yang sangat besar bagi Kamboja.
Dari Bangkok, kita bisa menempuh jalan darat ke kamboja naik kereta menuju Poipet. Setelah itu naik tuk-tuk atau ojek atau taxi ke perbatasan Thailand-Kamboja trus dari perbatasan kamboja bisa sewa taxi ke Siem Reap, propinsi dinama Angkorwat berada. Ada juga penerbangan dari Bangkok ke Siem Reap dengan Bangkok Airways (atau airlines?). Tapi aku nggak memilih kedua cara itu karena jalan darat juga melelahkan dan butuh perjuangan, selain juga memakan waktu lama, sedangkan naik Bangkok airways, mahal sekali. Jadi pilihannya adalah dari Bangkok ke Phnom Penh. Sebenarnya aku cuma punya waktu 2 hari untuk ke Kamboja, tapi dasarnya aku ini selalu berusaha mendapatkan apa yang aku inginkan, akhirnya aku nego ama project director clientku agar aku bisa dapat cuti sampai 6 hari. Dan dikabulkan. Hehe... mantab, mantab deh..
Dengan waktu enam hari itu aku bisa merencanakan perjalanan yang panjang dan berpuas diri di Angkorwat. Jadi, rencanyanya adalah jumat 17-12-2010 aku bilang bos ku aku dapat pesawatnya jam 3 sore, hari itu hari jum’at, jadi kalau akau sholat jumat di dekat kantor aku bakal telat ke airport. Akhirnya aku diizinkan meninggalkan kantor jam 11 pagi langsung ke Airport Suvarnabumi, sholat Jum’at disana. Dan sampailah aku ke Phnom Pehn. Rencananya aku mau nginep semalam ke Phenom Penh, tapi karena ternyata ada bis malam ke Siem Reap, akhirnya aku berangkat juga malam itu. Tapi sore sebelumnya aku janjian ketemu dengan pak Alim, seniorku di STT Telkom dan alumni XL yang kerja jadi Head of Operation and Maintenance Beeline (operator 3G) di Kamboja, kita ngobrol-ngobrol dan makan malam di rumah makan padang milik orang padang beneran :) .
Di Siem reap aku sudah booking hostel seminggu sebelumnya lewat http://www.hostelbookers.com/ jadi walaupun perjalanan Phnom Penh – Siem Reap hanya ditempuh 5-6 jam dan nayampenya juga jam 01.30 malam aku nggak perlu khawatir. Tinggal telpon dan ke hostel, beres. Oh ya hostel yang aku rekomendasikan adalah Palm Garden Lodge alamatnya Soksan Street, Svay Dongkum, Siem Reap, 855, Cambodia (855)12 687 372 / (855)63 966 496, palm_garden@hotmail.com. Oh ya bis di Kamboja yang terkenal adalah Mekong Express harganya 10 USD, GST express dan paramount express masing-masing 6 USD. Kalau beli tiket langsung saja ke agennya, jangan minta sopir taxi nganterin kita ke agen bis itu karena harganya bisa jadi 10 UAD yang dari 6 USD dan jadi 15 USD yang dari 10 USD. Waktu itu aku pakai Paramount express.
1 comment:
I strongly agree to your blog ....
i think is Very Cool ..awesome
Keep Posting
Do not forget to Clic My Name
Post a Comment