Monday, December 27, 2010

Angkor Wat Mantab Banget

Nyampe Siem Reap jam 02.00 tidur jam 03.00 bangun jam 06.00 sholat Subuh tidur lagi sampai jam 8. Mandi, makan dan ngobrol ama pemilik hostel, merencanakan jalan-jalan di angkorwat, ketemu supir tuk-tuk, si Salim dan berangkatlah aku ke Angkorwat. Kalau seneng, nggak pernah namanya ngantuk dan capek :)

Di Bangkok ada week end market namanya Chatuchak Market. Buka kalau hari sabtu and minggu saja. Ada banyak barang dijual souvenir, makanan, minuman, sandal, sepatu, kaos, baju, lukisan, kucing, anjing, buku dll. Nah yang terakhir itu paling banyak menyita waktuku kalau kesana. Toko buku di Chatuchak itu bikin aku tambah geregetan karena jual buku tentang angkorwat yang tebal original dan mahal. Udah berkali kali aku tawar nggak boleh juga. Bukunya udah aku beli akhirnya, tapi belum semuanya aku baca, baru aku lihat-lihat gambarnya saja.

Angkorwat sangat membuatku takjub. Walaupun dari seni, relief, bentuk dan keindahannya masih indah Prambanan dan Borobudur, tapi Angkorwat ini sangat luarbiasa dilihat dari pencapaian pembangunan kuil yang begitu besarnya dari kira-kira seribu tahun yang lalu. Ini seperti sebuah rumah yang sangat besar banget, tinggi dan terbuta dari susuan batu. Di teras bagian luar dari bagunan utama ada dinding yang penuh dengan relief mahabarata dan ramayana. Benar-benar manifestasi dan intepretasi sebuah dunia yang ada di mahabarata dan ramayana. 

Kalau kita masuk lebih dalam lagi maka akan ada ruang-ruang yang ditengahnya seperti sebuah kolam. Aku nggak tau dulu emang kolam apa nggak. Dan bangunannya itu benar-benar besar banget. Banyak lorong dan tiang-tiang dari batu. Dan dibagian puncak ada ruangan terbuka dan ada candi yang sangat tinggi. Kalau kita naik dan masuk kedalamya, masih ada ruangan terbuka lagi dan candi yang paling tinggi. Wuih, duduk disitu serasa enak banget. Pokoknya aku nggak bisa ngebayangin jaman dulu kehidupannya kayak apa. Dan rajanya itu sekaya apa, bagaimana membangunnya dll..

Umur angkorwat mungkin lebih tua dari borobudur, kalau gak salah sih, soalnya pas di banteay Srey aku lihat time table angkorwat dan borobudur masih tuaan Angkorwat. Pelapukan di Angkorwat sangat banyak terjadi. Selain karena kualitas batu yang digunakan tidak sekeras batuan di Prambanan atau borobudur (menggunakan batuan sendimen) juga karena umurnya sudah seribu tahun lebih.

Dinding-dinding angkorwat yang paling banyak hiasannya ya bagian teras terluar, yang isinya penggambaran perang barathayuda, Sri Kresna, Ramayana dan Mahabarata. Sedangkan disi lain seperti kanan kiri pintu masuk, atau di sekitar cendela, dan tiang-tiang banyak dijumpai relief penari Apsara. Aku sebenranya pingin lihat tarian Apsara ini, sejak seribu tahun lalu sampai sekarang masih ada. Entah yang sekarang itu sama dengan yang ditarikan dulu atau tidak yang jelas penggambarannya di angkorwat dan candi-candi lainya menunjukkan bahwa tarian Apsara selain, mungkin, sakral pasti juga sangat menarik, karena isinya cewek seksi dan cantik-cantik. Apsara, nggak tau asal kata itu dari mana, mungkin dari bahasa sansekerta yang kemudian di jawa menjadi Hapsari. Arti kata hapsari menurut simbahku adalah bidadari. Nah kalau yang menari para bidadari, wow betapa cantiknya..

No comments: